ucapan

TERIMA KASIH KUNJUNGAN DAN KOMENTARNYA SEMOGA BERMANFAAT

Minggu, 15 Februari 2015

Muhammadiyah Bergerak Syiah Meradang



Sikap putra Muhammadiyah Klaten yang tergabung dalam aliansi anti Syiah, di sambut antusias oleh Warga Muhammadiyah. Kebangkitan anak anak Muda Muhammadiyah dalam lingkungan Akademi Akuntan Muhammadiyah Klaten , merupakan sebuah aksi solidaritas sunni dalam rangka membendung arus pemikiran Syiah di Klaten.

Sumber berita Klaten mengabarkan, bahwa gerakan anti syiah yang digelarnya dengan memasang spanduk “Syiah Bukan Islam”, untuk menumbuhkan kesadaran umat Islam tentang sikap beragama, agar tidak terpengaruh ajakan ajakan “ahlul bait “model Syiah, yang menggunakan baju kebesaran keturunan Nabi untuk menghancurkan Islam.
Disisi  lain tujuan pemasangan Spanduk “ Syiah Bukan Islam” bagian dari informasi dan pesan kepada Umat untuk mawas diri. Tidak tertipu dengan bujuk rayu Syiah dengan segala akal liciknya yang dituangkan kepada Umat dengan target umat Islam bisa mengikuti jejak Syiah murtad dari Islam dan bersama memusnahkan ras sunni di Indonesia.
Tujuan terselubung agama Syiah yang dikenal dengan “Taqiyah” telah mengindikasikan mulai berkembang di masyarakat Islam, tak terkecuali dalam sebagian umat Islam yang berada dalam “naungan Aswaja”, bersama menebarkan fitnah “Wahabi sesat”. Pengaruh Syiah bisa dikatakan berhasil menyeret sejumlah petinggi Aswaja Indonesia mengikuti jejak Syiah mengutuk dan menyesatkan “Wahabi”. Karena tak ada kelompok yang paling dibenci Syiah, selain kelompok Wahabi. Dalam menghadapi wahabi Syiah mengerahkan kekuatan intelektual dan senjata, kalau tidak mampu dengan kemapuan intelektual, maka penculikan, pembantaian dan peluru berterbangan
Itulah sebabnya AAM [ Akademi akuntan Muhammadiyah] menggelar dakwah spanduk bertuliskan “ Syiah Bukan Islam”. Merupakan sebuah karya anak anak Muhammadiyah yang peduli dengan nasib “Islam”. Pemasangan spanduk “Syiah Bukan Islam” menjadi sebuah pilihan untuk menutup akses Syiah di klaten, terlebih dengan keberadaan Syiah di Indonesia semakin membengkak jumlahnya.
Spanduk anti Syi’ah tersebut dipasang di masjid Al Ikhlas Klaten Kota, masjid Al Huda Kerun Belangwetan Klaten Utara, masjid Al Ikhlas depan RSI Klaten, kampus AAM Muhammadiyah Jl. Andalas Klaten, jalan raya kecamatan Jatinom, lapangan sepak bola kecamatan Pedan, masjid An Nur Sangkal Putung, kecamatan Ceper dan sejumlah tempat lainnya sebagai upaya membentengi akidah umat Islam. Pemasangan spanduk itu sendiri didukung berbagai macam elemen Islam seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Penanggulangan Bahaya Syi’ah (FPBS), Forum Al Ishlah (FAI), Asosiasi Korban Kesesatan Ajaran Syi’ah (AKKAS), Forum Masjid Ahlu Sunnah (FORMAS), Infaq Dakwah Center (IDC), KOKAM Muhammadiyah Klaten, Forum Pecinta Sunnah & Sahabat Nabi (FPS2N), Forum Komunikasi Takmir & Remaja Masjid (FKTRM) Belangwetan Klaten dan Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT) Klaten.
Sikap AAM ini salah contoh sikap pro aktif dan dinamis menanggapi perkembangan Syiah, yang perlu dicontoh daerah daerah lainnya. Perlu di bangun kesadaran umat dalam semua wilayah Indonesia, sebelum Syiah merampas hak “sunni” seperti yang terjadi di Iran, irak, Suriah dan Yaman. Aliansi Anti Syiah Klaten adalah contoh umat yang menyambut bola Syiah dengan sebuah sikap tegas.

Menurut laporan dari pemasangan spanduk “Syiah Bukan Islam” mengundang reaksi dan antusias masyarakat Sunni klaten, sehingga serba ingin tahu dan berbondong bondong mendatang “Baliho” tersebut. Namun menurut sumber resmi spanduk itu pernah di curi dari kampus AAM, dan hilang raib tak jelas jejaknya, namun makin membuat Aliansi Anti Syiah Klaten bersemangat untuk memperbanyak “Baliho bertuliskan Syiah Bukan Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar