
Namun, pada survei yang dilakukan tiga bulan setelah pemerintahan Jokowi berjalan, ternyata kepercayaan publik terhadap pemerintahan Jokowi menurun hingga mencapai 54 persen.
Koordinator Puspol Indonesia Ubedilah Badrun menjelaskan, tingkat kepercayaan yang hanya mencapai 54 persen itu paling tinggi dipengaruhi kasus penunjukan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. ”Masalah tersangka yang tetap dijadikan calon Kapolri ini, masyarakat mulai tidak percaya,” terangnya.
Jika presiden tidak membuat sikap tegas, tentu ke depan tingkat kepercayaan publik semakin tergerus. ”Apalagi, sesuai survei juga, masyarakat merasa Jokowi disetir partai,” ujarnya.
Selain itu, Puspol Indonesia mengungkap bahwa tingkat ketidakpuasan publik cukup besar, mencapai 76,4 persen. Sebagian besar ketidakpuasan masyarakat tersebut dipicu kebijakan harga BBM yang naik turun. Masyarakat menilai harga BBM yang naik turun itu merugikan. Sebab, harga sembako telanjur naik. Walau harga BBM turun, harga sembako tidak akan turun. ”Ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak puas dengan kebijakan Jokowi,” paparnya.
Semua itu menunjukkan, banyak produk Presiden Jokowi yang ternyata berlawanan dengan keinginan masyarakat. Jika tidak segera disikapi dengan memperbaiki berbagai kebijakan tersebut, tentu akan timbul masalah lebih besar. (LO)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar