Harto mukmin
Kisah ini adalah  nyata yang saya alami sendiri, semoga Allah melindungi saya dari rasa ujub ..nauzubillah… sebuah perjalanan  hitam sepanjang berada didaerah rantau, hari hari  saya yang sangat jauh dari zikrullah,siang sibuk cari uang dengan dagang, uang didapat dengan cara yang halal, tapi malamnya dihabiskan untuk ma’siat ,dijalani hidup seperti ini selama 4 tahun,
Pada tahun 1990 saya pulang ke kampung dan menikahi seorang gadis desa yang  berstatus pns, lengkap lah nikmat Allah tapi masih dengan warna hidup seperti 4 tahun lalu ketika diperantauan, Lain padang lain belalang, ternyata dagang tidak cocok dengan kampung.  saya seorang pedagang diperantauan banting setir bekerja sebagai sopir angkot, lewat pekerjaan ini saya menabung dan menabung di samping ma’siatnya ttp khamr wa assijarah …..
Pada tahun 2002 nikmat itu bertambah dgn kehadiran mobil second-hand yg dibeli dari tabungan, singkat cerita ketika saya narik dgn mobil sendiri, ada seorg penumpang yg selalu dgn seragam PNS dan jadi langganan tiap hari, cerita sana sini,diskusikan ini dan itu, ternyata dia adalah kader  tarbiyah, disinilah,dipekerjaan inilah,ditahun inilah saya diberi hidayah setelah dihadiahi buku sirah nabawiyah oleh penumpang saya  yang akhirnya beliaulah yg  jadi  murobbi saya .. hehee…. Itulah sekelumit kisah yang sebelumnya saya mengukur kasih sayang Allah itu ada pada materi, dari situ disadari bahwa nikmat terbesar dan murkanya itu terlihat dalam alqur’an , manyadihillahu falaamudhillalah wamanyudhlil falaahadyalah  barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menghalang halangi dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak ada yg bisa member petunjuk kecuali Allah, ‘’ klo saya gak salah bgtu tu maksud ayat’’
Ikhwanii fillah… kita kembali ke topic KETIKA  ALLAH  MENGANGKAT DERAJATMU  LEWAT  TARBIYAH. Sebelum nya kita berdoa semoga Allah melindungi kita dari perilaku kader yang suka aneh aneh dalam jamaah,.  ketika didatangi seorang kader yg marah2 memprotes kebijakan struktur yg diputuskan lewat syuro, saya hanya menceritakan perjalanan hidup saya hingga pada menit menit saya diberikan hidayah oleh Allah lewat jamaah ini, hingga saya mengatakan ‘’ pantaskah seorang sopir angkot yg di angkat oleh jamaah ini memprotes keras kebijakannya yg diputuskan lewat syuro..? Sekarang ini secara organisatoris yg saya ttp anggap besar adalah jamaah ini  ‘’dia ttp diam dan merunduk,’’,akhi..klo diacara acara ditingkat kecamatan, dikursi mahal deretan depan itu tempatnya camat,para lurah,tokoh agama,tokoh adat di tengah tengah itu ada sopir angkot … e malah pergi, kabur gak pamit
Terakhir, bila kita sudah menjadi besar/terhormat maka tetap jamaah ini yg besar, kita jadi begini karena jamaah dan partai ini. Jgn sampai pada saat kita jadi pejabat kita sudah arogan nauzubillah… afwan jika kisah ini  terkesan lebay .. :) … dari ujung utara sulawesi,/ gorontalo dpc )l(  limboto.. hadanallahu waiyyakum azma’in wassala alaikum warahmatullahi wabarakatuh